Cerdas Menggunakan Gadget di Saat Mudik

Cerdas Menggunakan Gadget di Saat Mudik

\"201226_481017_gps_berderet\"TAK sedikit pemudik yang menggunakan alat komunikasi dan alat elektronik lainnya. Namun, diperlukan kecerdasan untuk menggunakan teknologi itu supaya dapat membantu kelancaran mudik Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah. Pakar teknologi informasi (TI), Abimanyu Wachjoewidajat, memberikan beberapa tips penggunaan teknologi demi kelancaran mudik.  Abimanyu mengatakan, perangkat digital tetaplah sekedar suatu perangkat elektronik yang bisa rusak kapan saja. Karenanya, cukup arif bijaksana apabila tetap mengandalkan informasi non-digital. Misalnya, membawa peta di saat mudik. Hindari penggunaan peta berbentuk lembar besar karena akan merepotkan saat dilihat sambil berjalan. “Usul saya gunakan peta mutakhir yang semakin detil semakin baik, bukan sekedar jalur umum dan sebaiknya yang berbentuk buku,” kata pria yang karib disapa Abah itu, Minggu (4/8). Selain itu, di jalur-jalur yang bisa digunakan untuk mudik bisa ditandai dengan warna-warna berbeda. Pemudik juga diingatkan untuk mencatat nomor-nomor penting di kertas atau buku catatan. Misalnya, nomor rumah sakit, kepolisian, khususnya pada area yang akan dilintasi. “Info tersebut ada banyak di internet. Catat juga frekuensi lokal Orari pada setiap daerah, ini ada juga di internet,” terangnya. Menurutnya, ada baiknya semua data di ponsel di-back up terlebih dahulu. Jika ada konten penting tapi tidak diperlukan selama lebaran, sebaiknya di-backup lalu dihapus. Jangan pernah menyimpan data penting pada device. “Sebaiknya disimpan pada memory card. Dan kalau terpaksa gadget harus direparasi pastikan memory card tersebut diamankan dulu, jangan ditinggal di tukang reparasi,” ungkap Abah. Kalau mengandalkan pulsa pasca-bayar, pastikan billing (tagihan, red )sudah dilunasi sampai dengan bulan berjalan. Ada baiknya tidak mengandalkan layanan isi ulang elektronik.  “Cukup bijak untuk menyimpan beberapa voucher isi ulang di tas atau di mobil,” katanya. Jika perangkat dipasangi aplikasi untuk me-remote saat ponsel hilang, harap pastikan fasilitas tersebut siap berfungsi. “Perhatikan kemutakhiran versi pada aplikasi-aplikasi anda. Sebaiknya dimutakhirkan dahulu sebelum pergi,” terangnya. Lebih jauh dikatakan, jangan terlalu mengandalkan informasi online karena bisa saja layanan tersebut out of reach (tak terjangkau jaringan operator, red) saat dibutuhkan. Karenanya, info seperti nomor-nomor penting, peta daerah yang akan dilewati, disimpan dalam format yang accessible secara offline pada gadget. “Di-print screen  juga jadi,” tegasnya. (boy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: